PGRI BUSUNGBIU BERBAGI

GURU YANG DIGUGU DAN DITIRU. 

Begitulah sering kita dengar celotehan orang yang memigurkan guru ditengah kehidupan masyarakat. perilaku guru selalu dijadikan panutan di masyarakat, seakan guru itu mahluk yang serba bisa. tetapi begitulah sebenarnya keterampilan guru selalu mendapatkan tempat di dalam kehidupan sang guru tinggal. sebagi sosok yang selalu digugu dan ditiru seorang guru harus pintar menempatkan keteladananya di tengah masyarakat.

Begitu pula di tahun 2020 ini, tepatnya pada tanggal 25 November 2020, dimana para guru dalam kelompok besar nasionalnya PGRI sudah pada tahun yang ke-75 tahun. Usia ini sudahlah sangat dewasa sebagai suatu wadah berkumpulnya para intelektual, pencetak generasi emas 2045, tempat bertaburnya kiprah "Pahlawan Pembangun Insan Cendekia". Kini di usia yang semakin lebih matang selalu lebih banyak tantangan yang dihadapi oleh PGRI.

Kami Pengurus Cabang PGRI Kecamatan Busungbiu, dalam HUT PGRI ke-75 dan HGN 2020 ini, berupaya melakukan hal kecil yang sekiranya bermakna bagi orang lain. kumpulan orang intelektual PGRI ini berbagi sesuatu pada mereka yang memerlukan.

Rangkaian HGN dan HUT PGRI  2020 ini PC PGRI Busungbiu melaksanakan kegiatan :

Kegiatan Potong Tumpeng dengan segenap Pengurus PC PGRI Busungbiu. 

Kegiatan ini kami langsungkan di SMAN 1 Busungbiu, diawali dengan 
Pemukaa,
Doa,
Menyanyikan lagu Indonesia Raya 
Menyanyikan Hyme Guru
Menyanyikam Mars PGRI
Pembacaan Sambutan PB PGRI oleh Ketua PC PGRI Busungbiiu Drs .I Putu Asiatina, M.Pd. 
Potoh Tumpeng dan Kue HUT PGRI
Penyerahan sembako kepada Ketua Ranting Penerima Bantuan
Ramah tamah 
Penutup

Melakukan Kegiatan berbagi 

Dengan membagikan bungkusan sembako kepada 10 orang masyarakat yang kurang mampu yang diterima oleh Ketua ranting untuk diteruskan kepada yang menerima.
Nama penerima bantuan untuk masyarakat tidak mampu, rangkaian HGN dan HUT PGRI ke-75 PC PGRI Busungbiu :

Desa :
1. Bengkel :
   Ketut Sujina,
   Br Bukittelu, Br Dinas Bukittelu,  Desa Bengkel
           
2. Umejero             
    Made Gitar.          
    Br Dinas Umejero.
    Desa Umejero.



3. Subuk ;
    Gede Jumuada,
    Banjar dinas Subuk, Desa Subuk


4. Tinggarsari:  
    Nengah Seroji
    Br.Dinas Kauhan,
    Ds.Tinggarsari

5. Sepang Kaja:
     Putu Wedra. 
     Br.Sepang, Desa Sepang

6. Sepang Kelod :
    Ketut Dedi, Dsn.Bujak, Sepang Kelod

7. Tista :
    I Komang Putra Yasa 
    Br Tista , Desa  Tista 

8. Pucaksari :
    Desak Ketut Sari,  
    Brd. Tegalasih, Ds. Pucaksari.

9. Bongancina :
    Desak Nyoman Seriasih
    rumah dekat 
    SDN 1 Bongancina

10. Kedis :
      Cening Ratnadewi
      Br.Dinas Kelod. 

Kegiatan berbagi ini kami lanjutkan setelah tahun yang lalu 2019 sudah menyasar 5 desa yang di wilayah kecamatan Busungbiu. kini lagi 10 desa yang menjadi sasaran kami berbagi, seperti data di atas.

Seperti itulah hal kecil yang dapat kami lakukan ditengah suasana pendemi covid ini. 
Hidup Guru
Hidup PGRI
Solidaritas Yes !

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

DERMAGA HATI DALAM PUISI

Gambar
  TAK SENGAJA BERTANYA CINTA Karya : I Made Jimat, S.Pd.,M.Pd.   Dulu dirimu hadir membahana Memenuh   secercah cahaya Menggemas, mengemas Semangat.   Setelah Bertumpuk terpenuh Harapan penuh rona Dirimu berhianat ingkar kerja.   Menggamang berlalai keputusan Tak sengaja kubertanya Cinta nuranimu Kemanakah ?.   Bercerai tiada ucap syukur Asyik memeluk damai Berkacang lupa Kulitnya     Kapankah ? Lagi nuranimu Diposisi mendepan hati Imbal lelahmu telah menggunung   Tak sengaja bertanya cinta Kenapa syukur diabai Bersembunyi berlari Dimanakah ?.   Bali, 18 Januari 2021 `````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````````` BUNGA TERPATRI Karya :   I Made Jimat,S.Pd.,M.Pd. Berlalu lama termakan waktu Tiada asa berceria Bukan sengaja Melupa.   Ingat Akan kenang Dalam cerita terpenakan Indah mewadah dahaga hati.   Terhadir dalam wadah tata
Baca selengkapnya

MENJADIKAN DIRI BUKAN GURU BIASA

Gambar
Terasa amat pertemuan keduabelas ini begitu hangat dengan sentuhan rasa dengan asa mengiri deretan gunung gudang prestasi para nara sumber. Jauh dari seperti memberi dan membangun rasa malu pada diri ini. Seakan tidak ada arti yang terpatri dalam raga ini. Tetapi wajah edukasi kelahiran   Kuningan, 13 September1984 ini memberikan suluh agar kita selalu semangat mejalani kegiatan menulis. Cikgu Tere dengan nama lengkap Theresia Sri Rahayu   berbagi kisah indah dengan pengalamannya sebagai penulis dengan usia muda 36 tahun, dimana usia-usia segitu memang penuh dedikasi dan semangat   berjuang tiada semangat pantang mundur. Mengapa saya mengangkat topik, "Bukan Guru Biasa?" Karena menurut saya, kita semua yang mengikuti kegiatan pelatihan belajar menulis malam hari ini adalah guru - guru yang hebat dan luar biasa. Bahkan, layak menyandang predikat, "Bukan Guru Biasa". Saat ini, kita berada dalam masa pandemi. Di mana kita dipaksa untuk beradaptasi dengan segala
Baca selengkapnya

USAHA SUKSES GURU BETTI RISNALENNI

Gambar
  Tapi saya bukan penulis tapi pernah menulis (Betti Risnanelli-2020). Itulah Bahasa sederhana dalam kata pembuka sebagai sikap rendah hati seorang yang sudah sukses dalam karya nyata. Berlanjut guru sukses ini bertutur, ada rasa ragu sebenarnya saya agak tidak enak berbagi dikelas menulis ini karena di sini banyak orang hebat dan penulis. Ok saya akan bercerita pengalaman saya saja. Dari jadi guru sampai punya usaha. Untuk memperlancar sajian informasinya, Guru sukses ini menyajikan video https://youtu.be/_txR-OhkTpA . Dengan judul inspirasi, dari hobi mengajar akhirnya punya ladang usaha “Kedai Kreatif” dengan usaha Roti Metri Kartini. Kedai yang didirikan bertujuan   memberikan pembelajaran kepada anak-anaknya, untuk belajar mandiri berdikari, sehingga memiliki kemampuan melewati semua tantangan kehidupan dan kesiapan dalam hidup menatap masa depan. Bu Risna, mencerita bahwa sampai sekarang   masih mengajar walau hanya sedikit jam. Itu juga sudah cukup menguras pikiran juga
Baca selengkapnya