Solder Timah Sang Profesor
KEISTIMEWAAN
MENJADI PENULIS
BINCANG
DARING TV ANDI
Nara
Sumber : Prof.Dr. Imam Robandi, M.Eng.
Moderator
: Bu Dona
Peserta 88 orang
Solder Timah Sang Profesor
Orang yang beralasan
merupakan stadium awal kebangkrutan.
Itulah kata penyejuk
dan membenar fakta
dalam kehidupan
memulai menulis.
Sebagai sosok kecil cerdik di SD dan
berlanjut di SMP sudah melakukan 100 rangkaian yang berhasil menjadi buku “Rangkaian
Elektronik Yang Berhasil”. Dari sini awal sang professor Imam Robandi gemar
menulis. Berawal dari mebaca buku-buku bekas yang sudah dibaca oleh orang lain
dan sudah tidak bermanfaat. Beliau menulis dengan kesederhanaan alat yang ada
saat itu. Nulis dengan tanganlah, dan pakai mesin ketik pinjaman masyarakat di
balai desa. Dengan berbekal solder timah membuka bengkel elektronik radio masa
itu. Dengan soldEr timah itu pula Robandi kecil
sudah penghasilan lumayan banyak di zaman nya itu. Sehingga menjadi
kebahagian dan kebiasaan motivasi diri untuk selalu berbuat bermanfaat.
Orang yang paling berjasa membentuk diri Pak Prof.Robandi menjadi penulis divibrasi dua sosok dikeluarga beliau, Bapak dan Kakeknya. Sementara kecerdasan budayanya diintip dari pamannya, Kelas 1 sudah diajari Bahasa Belanda, sehingga SD kelas 4 udah juara macepat, Sudah rajin dengarkan BBC London.
Yang paling miris yang dirasakan kejamnya orang Indonesia tidak ada yang peduli terhadap karya orang lain. Sangat sedih ketika cetak 40 eksemplar buku tidak ada yang mau membaca, padahal sudah dikasi gratis.Kepenulisan yang berkarakter yang
dituturkan Pak Prof. Rabandi :
Buku yang paling paporit masa kecil beliau adalah PANCA BENOA. Dari sinilah banyak tahu lima benoa yang ada di dunia. Berkeliling dunia dan ditambahkan peta untuk memperjelas ingatan nya dalam mengingat.
Menulis itu apa ? Lanjut paparan elektro tamatan Jepang ini. Ketika menulis apakah kita mengerti, apa yang kita mau tulis atau tidak atau orang lain sudah paham apa tidak. Dalam menulis Pak Prof. Rabandi mengatakan setiap menulis, setiap paragraf dalam tulisannya bertarget.
Apa targetnya, ini dia yang perlu kita
simak :
Ta Target pendek sekadar sehelo untuk siapa saja
2. Target panjang menulis untuk sebuah buku`
Dalam sehari setiap dua jam harus menulis., bila tidak menulis beliau berarti menyia-nyiakan waktu.
Wah ini yang mungkin bermakna waktu itu adalah uang. Manfaatkan waktu sebaik mungkin untuk selalu berkarya dan berbuat. Dengan berbuat yakinlah bermanfaat bagi diri kita dan orang lain.
Tantangan terbesar dalam penulis pemula adalah rutinitas. Jangan rutinitas sehingga tidak muncul kreativiats. Rutinitas yang monoton akan menimbulkan kreativiyas yang tidak kreatif.
Sementara menyangkut kepuasan. perasaan batin dalam berkarya menulis pertama beliau yang paling berkesan dan terkenang pada tahun 2003 menulis dengan naskah buku yang terbaik berupa buku engenering sehingga muncul rasa bangga. Kebanggaan termahal Pak Prof. adalah bukunya dibaca, sehingga ada kebermanfaatan yang pada akhirnya bisa mengubah sesuatu pada diri orang yang membaca.
1. Tumbuhkan
kemauan karena menjadi penulis bukan
bakat.
Menulis itu berhasil berkat kemauan keras kita
dalam berproses
2. Menulis
itu punya prosfek.
Apa tujuan kita dalam menulis, sehingga
terbangun prosfek yang mengarahkan arah tulisan kita.
3. Menulis
menambah wawasan kita.
Dengan menulis pastinya wawasan penulis
bertambah luas dalam hidup
4. Menulis
buku itu mengegomoni orang.
Hal yang menarik adalah dalam hidup, dalam menulis jangan
mengejar kesempurnaan. Keberhasilan hidup apabila bisa berkarya dan bermanfaat
bagi orang lain. Tulis saja apa yang mau kita tulis. Jangan pikir sehingga
terbangun semangat dalam menulis.
Jangan beranggapan menulis itu sulit
Itulah kisah kesuksesan Profesor yang berawal dari
solder timah cerdasnya
berelektro.
Salam
literasi
Sangat menginspirasi...
BalasHapusMksi Bu Tini.
HapusBaru belajar masih banyak kekurangan
Bagus ceritanya pak. Bisa dijadikan motivasi untuk penulis pemula 👍
BalasHapus